Hari Ahad kemarin menjadi hari keenam Farah puasa Syawal.Meski tengah puasa tidak membuatnya mager(malas gerak) bermalas malasan. Tugas rutin mendampingi Mbah Putrinya yang usianya sudah lebih dari 80 tahun tetap dijalankan dengan semangat.Sesudah membereskan peralatan makan, siang Mbah Putrinya Farah pun mempersilakan beliau mencari posisi nyaman untuk memijati kakinya.

Mama Yuni bundanya Farah sedang asyik menyelesaikan masakan kupat dan segala lauk khas yang mengiringinya.Aroma harum masakan dari dapur tercium hingga kamar Mbah Putri.Meski keroncongan dari perut Farah makin keras suaranya,niat kuat Farah menuntaskan puasa syawal hari keenam tetap kuat.Salah satu yang membuat Mbah Putri sangat sayang,meski masih kecil,Farah rajin puasa sunnah.

"Kenapa sih Mbah Putri kok masak kupat tiap kali kita sudah puasa sunnah 6 hari dibulan syawal?" tanya Farah."Kan tidak dicontohkan Nabi" lanjutnya bertanya sambil tetap sibuk memijat kaki Mbah Putri yang diselonjorkan di kursi panjang.

"Kupat itu cara wali kita sejak jaman dulu menyampaikan lmu. Mereka menggunakan adat berbagi kupat,tasyakuran sebagai cara mengenalkan ajaran Islam Nduk Farah" jawab Nenek. Mulai dari kata kupat,bentuk anyaman,isi kupat smua merupakan disisipi pesan agama Islam.Nanti waktu buka puasa,ingatkan Mbah Putri menceritakan ya,skarang ayo temani tidur siang sambil menunggu waktu berbuka tiba" panjang lebar bliau menjelaskan. "Baik Mbah Putri,janji ya" jawab Farah dengan senang hati